Pondok Pesantren sebagaimana lazimnya,
merupakan naungan Ghuroba’ dari seluruh penjuru tanah air yang semata-mata
mencari ridhlo illahi rabbi dan merupakan fadhol allah swt. Yang di anugrahkan
kepada sang pendiri sebagai imbalan jerih payah dan perjuangannya . begitu juga
ponpes an najah mambaul ma’arif denanyar jombang.
Ponpes an najah merupakan salah satu asrama
yang berada di naungan ponpes mambaul ma’arif denanyar jombang . Ponpes an
najah pertama kali di dirikan oleh al maghfurlah KH.Abdul Mujib Shohib pada
tahun 1996 M. Yang merupakan cucu dari salah satu pendiri Nahdhotul Ulama’
yaitu al maghfurlah KH.Bishri Syansuri .
Letak geografis bumi an najah berbeda
dengan asrama-asrama yang berada di naungan P.P Mamb’ul Ma’arif , yang mana
saling berdampingan satu sama lain , bumi an najah kurang lebih berada 850
meter sebelah timur dari
P.P Mamba’ul Ma’arif . meskipun berpisah P.P An Najah tetap konsisten pada
tafaqquh fiddin yang sesuai dengan tujuan berdirinya ,yaitu mempertahankan
model diniyah P.P Mamba’ul Ma’arif yg di
asuh oleh KH.Shohib Bishri. Pada awalnya P.P An Najah bernama Nur
khodijah 1 (NK I) cabang dari asrama dari asrama yang di asuh oleh ibunda
beliau Ibu Nyai Hj.nadhiroh manshur .
KH
abdul mujib pertama kali mendirikan ponpes an najah di ikuti 30 santri, 10
santri putra dan 20 santri putri dari pondok barat , meskipun belum ada asrama
untuk menampung santri , bagi beliau tidak masalah, karena prinsip beliau “ tuku wedus disek, baru gawe kandang “ (
beli kambing dulu baru bikin kandang ) . dalam artian membawa santri dulu baru
membuat asrama . kala itu ada 1 bangunan rumah yang di tempati beliau beserta
istri dan 30 santri, tapi beliau beserta istri rela hanya menempati 2 kamar di
tambah 1 ruang tamu dan ruang makan. Sedang 2 kamar lain untuk para santri .
namun berkat kepiawaian beliau dalam mendidik para santri , keterbatasan sarana
dan prasarana kala itu tidak terlalu bermasalah, sehingga para santri menjalani
hari-hari mereka dengan santai.
Pada bulan juli tepatnya tahun 1996 M ,
merupakan pertama kali di bukanya pendaftaran , kala itu ada 25 santri baru dan
itu tergolong banyak, karena baru pertama kali menerima santri baru .setelah
dirasa jumlah santri relatif banyak pada
tahun 1997 M ,KH . Abdul Mujib membangun sebuah asrama ,tepatnya di belakang
ndalem untuk santri putra yang sekarang begitu besar nan megah yang dihuni
santri putri. Kala itu santri putri dipindahkan ke ndalemnya kH.mujib hanan
sebelah utara ndalem. Juga tidak ketinggalan dibangun pula sebuah musholla
gedek yang digunakan tempat beribadah dan ngaji oleh para santri. Alkisah ,
pada waktu KH.A.Mujib melakukan jama’ah dengan santri-santrinya turunlah hujan
yang lebat dan disertai angin kencang, atap-atap musholla pada bocor, sehingga
shof jama’ah belakang kehujanan dan akhirnya para jama’ah shof belakang
mufaroqoh, tapi anehnya ada salah santri yang tidak mufaroqoh dan terus
berjamaah , mungkin santri ini saking khusu’nya sholat , sampai tidak tahu
kalau hujan turun . tapi akhirnya santri tersebut mufaroqoh juga karena
fikirannya sudah buyar . disisi lain walau KH. Abdul.Mujib sibuk memikirkan
pembangunan, pengajaran di an-najah tak pernah terlenakan.
Sehingga sejak awal berdirinya an-najah
sudah ada kegiatan belajar mengajar. Kala itu kh.a.mujb membacakan kitab ta’lim
wal muta’allim untuk para santrinya , kegiatan ini dilaksanakan setiap selasa
pagi, sampai sekarang kegiatan tersebut masih dilakukan oleh ibu nyai hj.
Rhoudhotul anwar istri beliau , tapi yang dikaji bunyai
adalah kitab irsyadul’ibad. Disamping beliau membacakan kitab ta’lim
walmuta’allim kepada santrinya beliau juga membacakan kitab ibnu ‘aqil,
mukhtashor ihya’, dan tafsir jalalain setiap pagi dan ini menjadi istiqomah
beliau. Selain mengaji kepada kh.a.mujib para santri juga sekolah diniyah
dibarat.
Pada awal tahun 1997 M ,KH . Abdul Mujib dan
guru pembantu beliau yaitu mbah yasin, p. Sucipto, p. Irham, bu jamilah
(almarhumah) mendirikan madrasah diniyah salafiyah sendiri, yang eksistensinya
sama dengan madrasah diniyah mamba’ul ma’arif yang diatur oleh kh. Shohib
bisri, waktu itu ada 3 kelas ,terdiri atas kelas 1,2,3. Tapi tahun demi tahun
kelas menjadi 6 hingga sekarang .
Hari-hari pun terkikis oleh waktu , santri
pun semakin lama semakin banyak, sehingga asrama pun tidak mampu menampung para
santri, dibangunlah sebuah asrama letak disebelah utara demi menunjang belajar
mengajar para santri.
Selang beberapa tahun an najah berjalan ,
tepatnya tahun 2005 , KH . Abdul Mujib mendapat panggilan untuk mengasuh PP Mambaul Maarif . yang kala itu mengalami banyak penurunan, sehingga semua
santri an najah di ajak hijrah ke pondok induk . dengan di iringi isak tangis
dan perasaan berat, mereka meninggalkan an najah yg telah mendarah daging di
hati sanubari para santri. Di sini KH . Abdul Mujib mulai memperlihatkan
kepiawaian dalam mendidik santri . dalam tempo yang tak seberapa lama pondok
induk mulai bangkit dan saran pendidikan baru pun mulai di rintis . sejalan
dengan itu , santri induk pun mulai bertambah banyak . namun kiprah beliau tak
bertahan lama , karena sang pencipta menjalankan takdirnya , beliau jatuh sakit
dan akhirnya dalam usia masih muda , 41 tahun , beliau sowan ke rahmatullah ,
tepatnya 17 agustus 2007 M / 5 sya’ban 1427 H . dengan meninggalkan seorang
istri dan 4 orang anak ( 2 putri, 2
putra ) . Innalillahi wa innailahi rojiun . semoga allah swt mengampuni
dosa-dosa beliau dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah swt , Amiien..
Setelah wafatnya KH . Abdul Mujib , sang istri nyai Hj Roudhotul Jannah sehabis
iddah , kembali ke an najah dengan di
ikuti kurang lebih 100 santri pa dan pi .
dengan ketegaran dan semangat yang besar, ibu nyai melanjutkan perjalan
an najah yg sempat berhenti beberapa tahun . dengan di bantu santri2 senior ,
ibu nyai mendidik santri tampa lelah siang dan malam . begitu juga para santri,
walau di an najah banyak cobaan , ada kala asrama banjir , banyak yang sakit , mereka tetap semangat
menimba ilmu dari ibu nyai dan asatidz dan asatidzah.
9 komentar:
Ajib
postingan terbaru belum di update... ini udah 2017 hehehe
kan sampun enten Pak Yai Ali Khidlir.
Baca bolak balik pengen nangis trrharrruuu karena aps waktu itu saya masih kecilll
AKu pengen masukin anaku ksana, caranya gmn ya, ada no kontak yg bs aku hububgi?
postingan terbaru 2019 ditunggu
Kh. Mujib shohib sosok kyai yg sabar.... Aku sendiri alumni annajah... Beliaunya sangat sayang kepada santri2 nya... Pesan terakhir beliau yg sampai saat ini saya ingat... Jadilah manusia seng isok ngerteni...
Dateng langsung saja ke asramanya... Denannyar jl adi sucipto.... Atau embong miring denanyar ke arah utara kurang lebih 1 km
Sampean aalumni taun pinten...
Masyaallah, perjuangan beliau"hingga sekarang semakin berkembang pesat,,, Alhamdulillah dari fasilitas dan sistematis pembelajaran... semoga kedepannya semakin terus berkembang baikš„° pondok tercinta
Posting Komentar